Sabtu, 20 Agustus 2011

Penyakit pada sistem ekskresi


No Nama penyakit Penyebab Cara Pengobatan
1 Diabetes Insipidus 1.Hipotalamus mengalami kelainan fungsi dan menghasilkan terlalu sedikit hormon antidiuretik
2. Kelenjar hipofisa gagal melepaskan hormon antidiuretik ke dalam aliran darah
3. Kerusakan hipotalamus atau kelenjar hipofisa akibat pembedahan
4. Cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak)
5. Tumor
6. Sarkoidosis atau tuberkulosis
7. Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak
8. Beberapa bentuk ensefalitis atau meningitis
9. Histiositosis X (penyakit Hand-Sch?ller-Christian). 
Vasopresin atau desmopresin asetat (dimodifikasi dari hormon antidiuretik) bisa diberikan sebagai obat semprot hidung beberapa kali sehari untuk mempertahankan pengeluaran air kemih yang normal.
Terlalu banyak mengkonsumsi obat ini bisa menyebabkan penimbunan cairan, pembengkakan dan gangguan lainnya.

Suntikan hormon antidiuretik diberikan kepada penderita yang akan menjalani pembedahan atau penderita yang tidak sadarkan diri.

Kadang diabetes insipidus bisa dikendalikan oleh obat-obatan yang merangsang pembentukan hormon antidiuretik, seperti klorpropamid, karbamazepin, klofibrat dan berbagai diuretik (tiazid).
Tetapi obat-obat ini tidak mungkin meringankan gejala secara total pada diabetes insipidus yang berat.
2 Nefritis *Peradangan ginjal biasanya disebabkan oleh infeksi, seperti yang terjadi pada pielonefritis atau suatu reaksi kekebalan yang keliru dan melukai ginjal.

*Suatu reaksi kekebalan yang abnormal bisa terjadi melalui 2 cara:

 1. Suatu antibodi dapat menyerang ginjalnya sendiri atau suatu antigen (zat yang merangsang reaksi kekebalan) menempel pada ginjal
 2. Antigen dan antibodi bergabung di bagian tubuh yang lain dan kemudian menempel pada sel-sel di dalam ginjal.
Pengobatan pada nefritis lupus kelas 1,2,5, dan 6 lebih
banyak di tujukan kepada gejala-gejala luar ginjal seperti sistem
hematologi, gejala pada sendi, susunan saraf pusat dan lain
sebagainya dengan memakai steroid, klorokuin, anti inflamasi non-steroid.
untuk gangguan sendi dapat di beri salisilat, anti inflamasi non steroid.
Untuk gejala kulit dapat di pakai klorokuin 250-500 mg hari atau
hidrosiklorokuin 200-400 mg perhari. Bila dengan obat-obat ini tidak
berhasil, dapat di berikan steroid dosis rendah 0,2-0,5 mg/kgBB.prednison
dosis tinggi pada faktor luar ginjal hanya di berikan pada keadaan , karditis,
pleuritis, anemia hemolitik, leukopenia, dan trombositopenia. Pasien
dengan antifosfolipid dapat di berikan aspirin 75 mg/hari untuk mencegah
trombosit atau warfarin/coumarin bila kadar antibodi antifosfolipid tinggi.

3 Sirosis makan obat-obatan dan minum minuman keras.
-inveksi virus hepatitis
1.      Pada ensefaopati pemasukan protein harus dikurangi. Lakukan koreksi faktor pencetus seperti pemberian kalium pada hipokalemia, pemberian antibiotik pada infeksi, dan lain-lain.
2.      apabila timbul asites lanjut maka penderita perlu istirahat di tempat tidur. Konsumsi garam perlu dikurangi hingga kira-kira 0.5 g per hari dengan botol cairan yang masuk 1.5 1 per hari. Penderita diberi obat diureti distal yaitu Spronolakton 4×25 g per hari, yang dapat dinaikkan sampai dosis total 800 mg perhari. Bila perlu, penderita diberikan obat diuretik loop yaitu Furosemid dan dilakukan koreksi kadar albumin di dalam darah.
3.      Pada pendarahan varises esofagus penderita memerlukan perawatan di rumah sakit.
4.      Apabila timbul sindroma hepatorenal yaitu terjadinya gagal ginjal akut yang berjalan progresif pada penderita penyakit hati kronis dan umumnya disertai sirosis hati dengan asites maka perlu perawatan segera di rumah sakit. Keadaan ini ditandai dengan kadar urea yang tinggi di dalam darah (azotemia) dan air kencing yang keluar sangat sedikit (oliguria).
4 Wilson's Disease zat tembaga mengumpul di hati, otak, mata, dan organ lain. Selanjutnya, kadar tembaga yang tinggi tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada organ.
Salah satu pengobatan untuk penyakit ini adalah selalu mengontrol kadar tembaga dalam tubuh. Pengobatan medis ini juga ditujukan untuk mengetahui apakah penyakit wilson berkaitan dengan penyakit lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar